Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Pengalaman Pertama Menjadi Tutor Bimbel UTBK Bahasa Indonesia

     Hari ini, Sabtu 07 September, 2024. Dari kesusahan gua mencari pekerjaan yang ingin gua tekuni, akhirnya untuk pertama kalinya gua menjadi seorang guru bimbel. Sebelumnya gua mengikuti tes seleksi menjadi tutor atau guru bimbel ini pada tanggal 31 Agustus 2024 dan mendapat pengumuman keterimanya pada hari Kamis, 5 September, 2024. Mungkin terkesan cepat sekali baru keterima langsung disuruh ngajar, hanya selang 2 hari udah langsung gas pol heheh. Pada akhirnya gua agak kebingungan sendiri terkait materi apa yang akan diajarkan.      Bercerita tentang hari ini puluk 13:00 WIB, tentang pengalaman pertama gua ngajar di salah satu Bimbel, di kota Serang, Banten. Gua masuk kelas dengan PD-nya, dengan bekal sedikit materi yang telah disiapkan sebelumnya berusaha menyingkirkan semua ketakuan yang ada, dan alhasil di awal pertemuan dengan para siswa-siswi bimbel ini membuat diri gua sendiri canggug. Gak seperti biasanya ketika dulu gua praktek ngajar di sekola...

Cerita Dalam Nada

Serang, 16 April 2021 Menyatulah aku memelukmu, Memeluk sela-sela kemolekan tubuhmu. Terkadang jemariku jengah, Tuk meraba mesra sisi-sisi lehermu. Kuselami dalam-dalam mata indahmu, Mulai kuceritakan cerita dalam nada Tanpa kecapan kata-kata. Hanya suara melodi mendayu. Mainkan melodi senandung cinta dari Sol-La- dan Si  Sol-La- dan Si Sol-La- dan Si Tiada henti, Sampai tak sadar diri,  aku memang sudah ter-isolasi Nyaman dalam asmaramu Adinda.

Melewati Malam

Karya : Nurhidayatulloh Baros, 13 Febuari 2020 Malam yang menjelma sunyi Apakah kau rasakan angin yang memeluk kelabu Dari jiwa hampa kegelapan ini Dengan hujan sakral yang tak henti-henti. Duduk di bayang-bayang, Meresapi adiktif tentangmu yang candu, Apakah kau dengar bisikan sendu Tentang khayalan yang disampaikan angin itu. Tenggelamlahku ke dasar kegelapan Bersama secercah cahayamu melati. Setidaknya aku merasakan tenang hati Sampai dasar keabadian.

Euforia

Ayat_unreal Serang, 14 Desember 2020 Aku melihatmu berjalan di taman impian Senyum manis itu menampar hatiku sebagian. Perlahan kita memandangi, Perlahan kita menghampiri, Perlahan kita saling mendalami. Waktu berlalu, Aku menunggumu di tepian taman kesunyian, Menunggu satu raga yang tak kunjung datang. Jika menunggu adalah tabu Dan berharap adalah kebiadaban. Mungkin aku sedang menjelma manusia  yang mencintaimu. Sampailah pada lembah imajinasi Ku bangun kerajaan, bukan untuk menunggumu. Akulah Arjuna yang akan menjemputmu, Melepaskan belenggu yang mengikat tubuh indahmu itu.