Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

Cerita Dalam Nada

Serang, 16 April 2021 Menyatulah aku memelukmu, Memeluk sela-sela kemolekan tubuhmu. Terkadang jemariku jengah, Tuk meraba mesra sisi-sisi lehermu. Kuselami dalam-dalam mata indahmu, Mulai kuceritakan cerita dalam nada Tanpa kecapan kata-kata. Hanya suara melodi mendayu. Mainkan melodi senandung cinta dari Sol-La- dan Si  Sol-La- dan Si Sol-La- dan Si Tiada henti, Sampai tak sadar diri,  aku memang sudah ter-isolasi Nyaman dalam asmaramu Adinda.

Melewati Malam

Karya : Nurhidayatulloh Baros, 13 Febuari 2020 Malam yang menjelma sunyi Apakah kau rasakan angin yang memeluk kelabu Dari jiwa hampa kegelapan ini Dengan hujan sakral yang tak henti-henti. Duduk di bayang-bayang, Meresapi adiktif tentangmu yang candu, Apakah kau dengar bisikan sendu Tentang khayalan yang disampaikan angin itu. Tenggelamlahku ke dasar kegelapan Bersama secercah cahayamu melati. Setidaknya aku merasakan tenang hati Sampai dasar keabadian.

Euforia

Ayat_unreal Serang, 14 Desember 2020 Aku melihatmu berjalan di taman impian Senyum manis itu menampar hatiku sebagian. Perlahan kita memandangi, Perlahan kita menghampiri, Perlahan kita saling mendalami. Waktu berlalu, Aku menunggumu di tepian taman kesunyian, Menunggu satu raga yang tak kunjung datang. Jika menunggu adalah tabu Dan berharap adalah kebiadaban. Mungkin aku sedang menjelma manusia  yang mencintaimu. Sampailah pada lembah imajinasi Ku bangun kerajaan, bukan untuk menunggumu. Akulah Arjuna yang akan menjemputmu, Melepaskan belenggu yang mengikat tubuh indahmu itu.

SELESAI

Karya : Nurhidayatulloh Baros, 17 Februari 2021 Terdiamku di antara terang nan gelap Diantara dua pintu kayu  Yang dilewati kalbu yang kelabu Di setiap waktu pilu Jadilah aku asap yang terbawa keduanya Dimainkan api dan bara pembakaran bunda Kala doa merangkul tubukhu Yang kasat oleh rasa  Menyecap rindu padanya  Bulan menyalakan sinar Setelah daku memaku waktu Dan kutahu aku telah selesai

HARAPAN TAK HENTI

HARAPAN TAK HENTI Karya: Nurhidayatulloh Serang, 12 Maret 2021 Kukayuh kembali becak tua ini Dengan kaki yang tak lagi dini. Sedang emak menanti raga diri Dibalik jeruji pandemi negeri Harapnya hari ini mengunyah nasi. Kembali kucari penumpangku Dengan mata sedikit hujan . Di pertigaan pasar, Tuan dan puan silih berganti melihatku. Enggan rasanya memanggil Yahh... sekadar berbincang santai saja tak mengapa. "Pak, Sudah makan?" Kudengar suara itu samar  dibalik hingarnya pasar. Raga itu mendekati, Disodorkannya padaku dengan lembut Nasi bekal dan Susu bayi untuk si hanapi. Cucu bungsuku  "Semoga bisa membantu yah pak" Cocoklah memang susu itu untuk bocahku yang sudah geram dengan tajim. Usulan si emak, istriku yang renta. Tuhan, bukan sekedar berkelakar si tuan itu. Bisa melihat Veteran renta sepertiku. Andai aku padam hari ini. Semoga si Hanapi menjadi presiden atau Mentri.

KUCARI CARAKU

Karya : Nurhidayatulloh Serang, 19 April 2019 Aku tahu cara mencintai bulan Tapi tidak dengan mengindahkannya, Aku tahu cara mengagumi bintang Tapi tidak dengan kemerlapnya, Aku tahu cara melihat langit Tapi tidak dengan menghiasnya, Aku tahu cara menanam bunga Tapi tidak dengan mengurusnya, Aku tahu cara mencium mawar Tapi tidak dengan mengharumkannya, Aku tahu cara menikmati hidangan Tapi tidak dengan memasaknya. Dan akhirnya, Aku adalah hampa Yang tahu adanya Tidak dari dasarnya, Yang tahu indahnya Tidak dari awalnya. Benar ini aku! Akulah kehampaan di ruang kosong yang nyata.

HENINGNYA POTRET DAN SUARA

Tembong, 16-Maret-2019 Karya: Nurhidayatulloh Kasih, menarilah kau di kapal hatiku ini, saat gelombang datang, pandanganku tertuju pada potret dirimu. Suaramu kasih, lantunkan kata-kata indah kau tahu, itu mendiami ruang pikirku teramat lama. Kasih yakinlah bayangmu abadi di sampingku dalam ramai, dalam sunyi dalam gulita mewarnai dalam duka lagi dalam tawa Kasih, harummu semerbak  laksanna seribu parfum terharum di dunia, bahkan lebih. aroma khas dirimu, mengelus jiwa ini kasih   Kasih apakah kau akan setia sampai hari tua sampai satu dari kita tiada dan sampai disatukanlah lagi kita berdua SEMOGA

HUJAN DI KELAMNYA SENJA

Karya : Nurhidayatulloh Ciwaru, 23 November 2018 16:04 Hujan Engkau adalah hujan Memberi kesejukan Serta ketenangan Engkau teteskan Begitu banyakk kebahagiaan Menyadarkanku Lewat gunturmu yang gemuruh Engkau berharga Bukan hanyaku Pada orang-orang Yang menantikan hadirmu Benar kau adalah hujan Hujan yang kusuka Hujan yang kudamba Hujan di kelamnya sang senja

BERJALANLAH

Gambar
Karya: Nurhidayatulloh Padarincang, 22 November 2018 12:56 Terkadang Kita perlu sendiri Pergi kegunung-gunung Melihat aliran air yang jernih Tuk menjernihkan pikiran yang telah kusam Kita perlu menghibur diri Terjun kesungai Menyatu dengan alirannya Tuk mengalirkan inspirasi yang terbendung Terkadang kita perlu melihat alam Menyatu bersama hembusan angin Medengar lantunan melodi kicauan burung Tuk melepas penat yang terpendam

SENJA MALAM

Karya: Nurhidayatulloh Serang, 24, september, 2018, 01:37. Sosok senja itu tetap berusaha Keluar malam mencari kerja Bersemangat untuk anaknya Memikirkan esok makan apa Mengais, mencakar dari sisa-sisa. Sisa dari kaum kapitalis yang kaya, Yang hanya memikirkan diri saja Dan buta akan sosial yang ada. Lantas di manakah tugas mereka, Manusia yang duduk manis di kursi istana? Apakah mereka hanya memakan uang rakyat saja. Ataukah bangga melihat rakyatnya menderita?

Diriku

Serang 06-09-2018 Aku adalah aku Aku adalah pemimpin diriku Aku tahu mana yang baik untukku Aku juga tahu apa pantas bagiku Ini jalanku jalan yang telah kutempu Jalan yang kelak menerjang kekuranganku Menjadikanku bibit penerus bangsa Pembela nusa bangsa serta agama

Kataku Kata Angin

Serang, 18 November 2018 Tak lagi kurasakan Lintasan kata-kataku Yang dahulu terbiasa mengalir Seakan terbelenggu oleh tembok ah sudah tiada Kini hanya ada kata-kata angin Yang singgah lalu pergi Tinggalkan pertanyaan-pertanyaan Hampa dalam penat

Apa kabar dunia

Gambar
Karya : Nurhidayatulloh Sabtu 20 oktober 2018 Apa kabar dunia Masih kuatkah tanahmu Menampung para pendosa Yang merusak alammu perlahan Apa kabar dunia Masih relakah langitmu Menyirami sumber kehiupan Namun dibalas kepunahan Apa kabar dunia Masih relakah sungaimu Disedot hingga habis Dikirim ke pendosa tak bernama Apa kabar dunia Masih relakah alammu Dilahap habis Berganti gedung yang menggaruk langit Apa kabar dunia Mulai geramkah dirimu Melihat semua kenyataan ini Melihat dirimu yang tak berbentuk lagi Menangislah, Berontaklah Marahlah, dan hancurkan semua Hingga mereka sadar Bahwa kau tak menyukainya Wahai duniaku Akupun rindu akan alam mu Alam mu yang memberi tawa bahagia Bukan memberi haru penuh duka.

CERITA DALAM NADA

Serang 15 oktober 2018 Karya: Nurhidayatulloh Merasuklah nada lemah ini Merasuklah dalam alunan sendu Mengalirlah disetiap sel darah Mengalirlah dan cairkan hati yang beku Berharap adalah derita Berharap adalah duka Berharap adalah siksa Penderita duka yang tersiksa Akankah nada ini selalu ada? Tetap setia menjadi cerita Dan menjadi cerita dalam nada

BUNGA ANGKASA

September 29-09-2018 Karya: Nurhidayatulloh Ibarat bunga merindukan kumbang, Berdiri tegar tergoyah angin. Setia terbakar sinar mentari, Tergelitik, terinjak gerombolan semut. Menunggu senja pena teramat lama, Meraih bintang di angkasa amatlah tinggi. Akankah masih bisa bertahan? Terbang melesat menuju tujuan? Tebasan halus sayap si pena hitam Berhembus kertas terisi ilmu. Badai pun kini tak lagi perduli, Terbiasa bukan apa-apa lagi.

SELAMAT TIDUR

Karya: Nurhidayatulloh Serang 3 Nov 2018 Selamat tidur bungaku Bermekaranlah kembali dipagi hari Sambutlah aku dengan indahmu Sambutlah aku dengan harummu Selamat tidur bungaku Perbanyaklah Isirahat Agar esok aku bisa melihatmu Dengan senyum di lesung pipimu Selamat tidur bungaku Mimpilah indah dalam tidurmu Seindah dirimu Seindah wajah ayummu Selamat tidur bungaku Kuharap kau tetap menjadi bungaku Bunga yang penuh warna Bunga inspirasi kata-kata

MALAM KEMBALI DATANG

Karya: Nurhidayatulloh Serang, 4 November 2018 00:19 Malam kembali datang Membawa kegelapan Membawa kesunyian Membawa kegelisahan Malam kembali datang Dengan kehampaannya Dengan kedinginananya Dengan kemisteriusannya Malam kembali datang Bisakah ku menemaninya Mengisi setiap kehampaanya Menghiburnya dengan nyanyian Malam kembali datang Dapatkah kumerubah malam Merubah kemisteriusannya Meneranginya dengan cahaya Malam kembali datang

BINTANG HARAPAN

Serang 13 oktober 2018 Bintangku kini menghilang, Teramat jauh untuk kugenggam, Melayang angan habis harapan, Jatuh terhentak tinggal kenangan. Bintangku kini menghilang, Sinarnya pun mulai menghitam, Kemerlapnya termakan malam Semakin hilang tak terpandang. Langit tak lagi indah, Malam tak lagi ramai, Kelam, begitu mencekam Sebab bintang sudah menghilang. Percuma memandang langit , Percuma menanti malam, Percuma semua itu percuma, Bila bintangku tiada jua.

HUJAN DAN BELENGGU

Minggu 14 okt 2018 Beribu kali dia menetes Sudah deras pula alirannya Ingatanku hanyut terbawa Mengalir jauh sampai ke hulu Angin bawakanku ketenangan Sejuk terasa hingga kejiwa Kuhirup, kupenuhi seisi dada Dan kunikmati dengan sangat bangga Inginku pergi dari belenggu Berjalan di dalam tetesannya menyatu, menjiwai rinainya hujan Dan bebas melepas keresahan

Si Asap Putih

Gambar
Serang 15, oktober, 2018. 21:10 Asap putih melayang-layang Terbang keatas, terbawa angin Menyatu, menuju atmosfer Kertas pun hampir habis Tinggalah sampah berserakan Menyebar tak beraturan Kini ku hanya melihat sampah Hasil pembakaran si asap putih Namun, harus kuapakan sampah ini? Kubiarkan berserakan Ataukah kubersihkan begitu saja? Entahlah